Untuk mewujudkan fungsi pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB soasiu terus melakukan pembinaan kemandirian melalui program Bimbingan Kerja (BIMKER) kepada warga binaannya dengan membuat kursi dari bahan bambu. Selasa,(02/01/24)
Pembuatan kursi berbahan bambu hanyalah satu dari berbagai Bimker yang ada di rutan soasiu, masih banyak kegiatan yang dipersiapkan untuk membangun produktivitas serta keterampilan warga binaan melalui program bimbingan kerja.
Kegiatan bimker ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan potensi para warga binaan untuk mempersiapkan reintegrasi mereka ke Masyarakat setelah menjalani masa pidana.
Salah satu aspek utama dalam program ini adalah penekanan pada keterampilan praktis, dimana warga binaan aktif terlibat dalam setiap kerja pembuatan kerajinan kursi berbahan bambu sehingga program bimker dirancang untuk memberikan keterampilan yang dapat memberdayakan warga binaan untuk menjadi mandiri secara ekonomi setelah masa hukuman berakhir dan bisa mengembangkanya di lingkungan masayarakat luas.
Pembinaan kemandirian di Rutan Soasiu menjadi fokus utama dalam menciptakan lingkungan rehabilitasi yang positif, dimana setiap aktivitas kerja di awasi oleh seorang petugas dari Sub Seksi Pelayanan Tahanan.
Fandi Abbas adalah petugas yang diberi tanggung jawab untuk mengawal setiap kegiatan bimbingan kerja warga binaan di Rutan Soasiu. Bukan hanya sekedar mengawasi, namun Fandi juga memberikan pelatihan langsung kepada WBP serta menyiapkan bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk membuat keterampilan.
Kasubsi Pelayanan Tahanan, Rahman Muhammad mengungkapkan bahwa warga binaan di Rutan Soasiu banyak memiliki keterampilan yang luar biasa, selain membuat kursi dan meja dari bahan bambu, mereka juga bisa membuat kapal dengan bahan dasar koran bekas, membuat gantungan kunci dengan berbagai motif misalnya Pala,cengkeh, rica, parang dan salawaku serta yang lainnya. Namun hasil produk kerajinan WBP di Rutan Soasiu masih kurang dari aspek promosi dan publikasi sehingga banyak yang belum mengetahui produk-produk unggalan dari hasil kerajinan warga binaan.
Sementara Karutan Soasiu, Wayan Arya Budiartawan menegaskan bahwa Rutan Kelas IIB akan terus berkomitmen meningkatkan kemandirian warga binaan dengan mengembangkan kemandirian WBP melalui program bimbingan kerja.
“kita tetap berkomitmen untuk memberikan pelatihan yang bermanfaat dengan terus meningkatkan kemandirian WBP melalui Bimker, sebab kemandirian adalah syarat utama bagi meraka yang akan Kembali ke Masyarakat dan kita yakin bahwa dengan memberikan pelatihan keterampilan praktis, maka kita dapat membantu mereka membangun kehidupan yang lebih positif setelah keluar dari rutan” ujar Arya.